Mungkin Anda sudah dengar kalo Tupperware bangkrut.
Kaget? Sama, saya juga.
Gak nyangka aja, perusahaan level dunia yang udah jalan 80 tahun, punya merek yang cukup kuat, sekarang punya hutang sekitar Rp 12,4 triliiun.
Ada banyak faktor yang membawa Tupperware ke kondisi ini.
Tapi yang paling utama tentu ketidakmampuan perusahaan menjual produk.
Aliran uang masuk lebih sedikit dari uang keluar.
Kita tahu, Tupperware terkenal dengan metode direct selling yang merangkul komunitas.
Tapi sepertinya Tupperware terlalu nyaman dengan cara ini & kurang antisipasi perubahan,
...setelah era Internet apalagi pasca pandemi COVID-19.
Dari kejadian ini, semoga kita bisa mengambil pelajaran:
1/ Jangan berhenti belajar, meskipun sudah besar.
2/ Kuasai digital marketing, tapi jangan abaikan direct selling.
3/ Gak semua bisnis harus jadi raksasa. Kenali titik cukup masing-masing.
Apa lagi?
-Bijak
PS. Salah satu ide bisnis sederhana yang bisa dieksekusi di akhir pekan: Micro Publisher. Gak perlu pabrik & jaringan penjualan seperti Tupperware. Bisa dimulai dengan modal Rp0 & waktu luang Anda.